Contoh Tugas Sekolah Makalah Kewirausahaan
TOKOH PERAJIN
Nama : Ferry Yuliana
TTL : Sleman, 11 Januari 1965
Alamat : Ringroad barat, Bedog Trihanggo Sleman DIY
Namanya Drg. Ferry Yuliana, Dia sering disapa Lia. Dia adalah sosok orang yang berjiwa nasionalis tinggi. Lia adalah seseorang yang mendirikan Tas Gendhis, yaitu tas dan macam anyaman dari tanaman asli Indonesia, macam tanaman mending, tanaman rotan atau tanaman yang berasal dari rawa yaitu enceng gondok.
Lia membuat Tas Gendhis dari berbagai anyaman dan aneka warna tas itu. Dia menganyam dari tanaman rotan asli Indonesia. Hasil karyanya itu bagus – bagus. Selain itu Lia bermimpi untuk membuat produk asli Indonesia. Dia yakin Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya dan sangat potensial dan bernilai jual yang tinggi. Dia juga memiliki idealism ingin memberdayakan para petani rotan yang terutama.
Jika bahan baku kerajinannya seperti enceng gondok, tanaman mendhong, pohon rotan, maka permintaan akan bahan bakunya itupun juga bertambah. Hal ini tentunya akan menjadi berkah bagi para petani tanaman tersebut, dan akan membuat pemasukannya juga tinggi/naik. Kata Lia “ Dengan sentuhan kreativitas tinggi, kami menyulap tanaman tersebut menjadi tas tas yang bernilai jual tinggi. Dampaknya, penghasilan petani pun bertambah” begitu kata Lia. Lia juga mengatakan bahwa kerajinan tas hasil produksinya sangat unik, tidak hanya modelnya namun juga bahannya yang menggunakan 70% bahan alami.
Menurut perkataan Lia yang berprofesi sebagai dokter gigi ini, Dia mempunyai kegemarannya dan kemahirannya menganyam ia dapatkan dari otodidak. Saat kecil ia sering membuat hasil prakarya yang begitu bagus. Dari hasilnya itu, dia mengasah kreativitasnya. Lia sering mengadakan pelatihan-pelatihan untuk menyalurkan kepandaiannya berkreasi, terutama kepada ibu-ibu PKK di masyarakat agar bisa menghasilkan sesuatu.
Tujuan pertama kunjungan Lia yaitu di Kalimantan, alasannya di Kalimantan banyak bahan rotan yang berasal dari sana. Di sana Lia mengajarkan tentang pola anyaman, cara mewarnai, dengan bahan alami, cara mendesainnya dan cara mengemasnya juga, sampa cara membuat display produk, Lia berkata begitu. Dalam membuat Tas Gendhis, Lia prihatin terhadap para petani yang menanam rotan. Karena menurunya minat petani dalam menanam rotan. Para petani lebih memilih mencari karet atau emas yang pendapatannya banyak. Oleh karena itu Lia berusaha untuk membeli bahan baku langsung dari mereka. Agar para petani bersemangat dalam menanam tanaman rotan tersebut.
Tanaman anyam macam rotan, enceng gondok dan mendong adalah tanaman yang sangat mudah dibudidayakan sehingga sangat potensial untuk dijadikan bahan baku kerajinan tangan. Kata Lia , dia juga melatih para petani untuk menganyamnya, sehingga mereka bisa menganyam rotan, agar Lia bisa membelinya dengan bahan setengah jadi. Hal ini memudahkan Lia untuk membuat produknya, karena bahannya sudah dianya jadi. Produk Lia sudah terkenal di mana- mana. Dia membranding produknya dengan nama “ Tas Gendhis”. Lia juga memproduksi dompet dan benda yang lainnya. Lia juga mendapat penghargaan dari Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, karena dia melestarikan hayati Indonesia.
Disamping itu juga Lia membuat kerajinan enceng gondok yang sudah dianyam atau dikepang. Anyaman enceng gondok tersebut disusun secara rapi, agar indah dilihat oleh para peminat. Menganyam tumbuhan enceng gondok pun sebenarnya hal yang mudah. Hanya membutuhkan ketelatenan untuk menganyamnya. Lia telah menerima upkarti perempuan di bidang kepeloporan untuk mengannyamnya. Ini melibatkan sejumlah perajin plasma yang terlebih dulu dibinannya.
Nama Tas Gendhis itu mncul ketika Lia dan suaminya sedang duduk di kafe Hotel dan melihat kemasan gula pasir yang dibungkus dengan kertas, ditulis menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris. Lia langsung mengambil nama “ Gendhis” dengan bahasa Jawanya “Gula”. Nama itu pun membawa berkah.
Saat ini Lia mempunyai plasma di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Tasikmalaya, Jepara, Kalimantan. Setiap plasma tersebut mempunyai tugas konsentrasi pekerjaan masing – masing. Misalnya ada yang menjahit, menganyam, memasang aksesoris, dll. Salah satu kunci sukses Lia yaitu konsisten terhadap pemakaian bahan alam, macam rotan, bamboo, panadn, mending, enceng gondok, dll.
Selain itu, Lia membuat ketrampilan tangan. Membuat tas pria dengan tas kulit dan dilapisi kain tenun. Di luar membuat kerajinan itu, Lia juga membuat lini baju anak – anak dan baju dewasa dengan merek Cenil dan Teja.
Berikut ini contoh membuat tas dari enceng gondok
Alat dan Bahan yang dibutuhkan :
1. Eceng gondok
2. Gunting
3. Kertas
4. Pensil
5. Benang
6. Jarum
7. Cat minyak
8. Kuas
9. Pernak-pernik tambahan seperti kancing, mata, pita dan lain-lain
Cara membuat :
1. Cari eceng gondok disekitaran sungai atau anda dapat mencarinya di pengepul eceng gondok.
2. Cuci dan semprot eceng gondok sampai bersih hingga kotoran dan baunya hilang.
3. Pisahkan eceng gondok dari tangkai dan daunnya dengan menggunakan gunting.
4. Setelah anda melakukan pemilahan, jemur eceng gondok di bawah terik matahari.
5. Mulai lah melakukan penganyaman.
6. Tentukan pola atau desain tas yang akan dibuat dengan cara menggambarnya pada kertas maupun Koran dengan menggunakan pensil.Untuk ukuran dan modelnya disesuaikan dengan selera anda masing-masing.
7. Dari pola atau desain yang telah dibuat, gunting lah eceng gondok sesuai dengan pola tersebut lalu dijahit. Jangan lupa anda cat dengan cat minyak dan berikan pernak pernik tambahannya untuk mempercantik tampilan.
8. Tas cantik dari eceng gondok pun sudah jadi dan siap untuk dipakai sendiri maupun dipasarkan.
LAMPIRAN
FOTO – FOTO FERRY YULIANA SERTA PRODUK “ GENDHIS BAG”
Lia menerima penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
KESIMPULAN DAN KOMENTAR
Kesimpulan :
Produk yang dihasilkan Ferry Yuliana sangat bagus. Perjuangan Lia sangat terkesan hingga memotivasi diri saya. Lia membuat kerajinan tangan ini berasal dari bahan alami menggunakan tanaman mending, rotan, enceng gondok, dan bahan lainnya. Dalam membuat kerajinan ini, Lia banyak membuat tas, bahkan barang – barang lainnya. Di samping itu, Lia sangat prihatin terhadap para petani. Karena para petani lebih suka mencari karet daripada tanaman rotan, enceng gondok dan lainnya. Karena penghasilan uangnya lebih banyak.
Tetapi Lia tetap membujuk para petani untuk memanennya. Lia akan mengajarkan para petani untuk menganyamnya, agar Lia bisa memproduksi bahannya dengan setengah jadi. Lia juga memproduksi dompet dan barang lainnya. Lia juga pernah mendapatkan penghargaan dari Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karena dia telah melestarikan hayati tanaman Indonesia. Lia sangat senang dan gembira.
Dan saat ini, Lia mempunyai banyak plasma yang berada di Yogyakarta, Tasikmalaya dan Jepara. Setiap plasma ada pegawainya sendiri – sendiri. Dan ia juga membuat baju anak – anak dan dewasa dengan merek Cenil dan Tejo.
Komentar :
- Akan lebih baik produk itu didistribusikan ke luar negeri juga. Agar lebih terkenal dan mengharumkan bangsa Indonesia.
- Sebaiknya Lia juga membuat barang – barang rumah tangga.
- Akan lebih menarik, Lia juga membuat hiasan – hiasan rumah juga.
Baca Juga Makalah Modal Usaha
Semoga contoh tugas makalah tentang kewirausahaan ini sangat berguna bagi anda.