Politik uang / money politic merusak tatanan demokrasi Indonesia
Summary:bogisubasti
Politik uang atau biasa disebut money politic, merupakan hal yang hampir menjadi budaya para pelaku politik di bangsa Indonesia ini. Dan hal itu pun secara tidak sadar justru merusak demokrasi yang sudah berjalan sekian tahun. Politik Uang sering digunakan dalam moment-moment pilkada, pemilihan lurah, bahkan pemilihan presiden.Uang sudah menjadi panglima dalam perpolitikan Indonesia. Hal itu disebabkan karena belum adanya penegakkan supremasi hukum oleh para aparat penegak hukum. Di masa pemilihan Gus Dur, Beliau terpilih menjadi presiden bukan karena uang, melainkan benar-benar berangkat dari kepercayaan masyarakat. Negeri ini akan semakin hancur, apabila politik uang terus dibiarkan.
Para pelaku politik tidak merasa malu untuk mempraktekkan politik uang. Mereka bahkan secara terang-terangan melakukan deal-deal politik/ transaksi politik untuk memperoleh kekuasaan. Sehingga hal itu pun melahirkan masyarakat yang pragmatis. Kita tidak boleh menyalahkan masyarakat apabila mereka mengharap uang di muka tatkala ada pencalonan seseorang.
Apa yang akan terjadi apabila ideologi,loyalitas, orientasi dan lain-lain, sudah mampu terbeli dengan uang?
Hal ini bisa kita jadikan renungan bagi kita bersama, untuk membangun peradaban Indonesia jangka panjang.
Politik uang / money politic merusak tatanan demokrasi Indonesia Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2087235-politik-uang-money-politic-merusak/
Summary:bogisubasti
Politik uang atau biasa disebut money politic, merupakan hal yang hampir menjadi budaya para pelaku politik di bangsa Indonesia ini. Dan hal itu pun secara tidak sadar justru merusak demokrasi yang sudah berjalan sekian tahun. Politik Uang sering digunakan dalam moment-moment pilkada, pemilihan lurah, bahkan pemilihan presiden.Uang sudah menjadi panglima dalam perpolitikan Indonesia. Hal itu disebabkan karena belum adanya penegakkan supremasi hukum oleh para aparat penegak hukum. Di masa pemilihan Gus Dur, Beliau terpilih menjadi presiden bukan karena uang, melainkan benar-benar berangkat dari kepercayaan masyarakat. Negeri ini akan semakin hancur, apabila politik uang terus dibiarkan.
Para pelaku politik tidak merasa malu untuk mempraktekkan politik uang. Mereka bahkan secara terang-terangan melakukan deal-deal politik/ transaksi politik untuk memperoleh kekuasaan. Sehingga hal itu pun melahirkan masyarakat yang pragmatis. Kita tidak boleh menyalahkan masyarakat apabila mereka mengharap uang di muka tatkala ada pencalonan seseorang.
Apa yang akan terjadi apabila ideologi,loyalitas, orientasi dan lain-lain, sudah mampu terbeli dengan uang?
Hal ini bisa kita jadikan renungan bagi kita bersama, untuk membangun peradaban Indonesia jangka panjang.
Politik uang / money politic merusak tatanan demokrasi Indonesia Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2087235-politik-uang-money-politic-merusak/
0 komentar:
Post a Comment